JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Reog Ponorogo diakui UNESCO sebagai Warisan Tak Benda, Sejarahnya Wajib Diketahui Biar Nggak Diakui Negara Lain Lagi

Reog Ponorogo
Reog Ponorogo 
(Sumber: Istimewa)

JawaUpdate.com - Reog Ponorogo diakui UNESCO sebagai warisan tak benda sehingga kini mendadak jadi sorotan sejumlah kalangan masyarakat. Reog sendiri sekarang sudah dikenal di beberapa wilayah Indonesia sebagai salah satu ikon dari kabupaten Ponorogo. 

Sejarah Reog Ponorogo Diakui UNESCO 

Perjalanan reog Ponorogo sebenarnya dimulai sejak zaman kerajaan Majapahit yang melibatkan Dewi Songgolangit. Dulunya Dewi Songgolangit dikenal mempunyai paras yang cantik dan kemampuan gaib luar biasa. 

Dua hal itulah yang membuat pangeran Kelana Sewandana mulai terpikat dan muncul keinginan untuk mempersuntingnya.

Namun, niat tersebut tak berjalan dengan mulus lantaran Kelana Sewandana harus membuat pertunjukan yang menarik dan belum pernah ada. Pertunjukan tersebut harus mengandung kuda kembar dengan jumlah 140 dan hewan berkepala dua. 

Berkat bantuan Ki Ageng Kutu, Kelana Sewandana berhasil membuat tarian reog dengan singo barong sebagai ikonnya. 

Dalam reog Ponorogo, Kelana Sewandana juga turut digambarkan sebagai sosok ksatria yang gemar melakukan perjalanan spiritual untuk mendapatkan ilmu. 

Pertunjukan seni reog Ponorogo juga seringkali diwarnai unsur mistis dengan melibatkan sejumlah unsur mulai dari keberanian, kearifan lokal dan sebagainya. 

Tokoh-tokoh dalam Seni Reog Ponorogo

Dalam pertunjukan seni reog Ponorogo, terdapat beberapa tokoh yang memperagakan sejumlah gerakan. Berikut ini sejumlah tokoh-tokoh yang menjadi bagian dari reog Ponorogo:

1. Singo Barong

Singo barong merupakan tokoh yang memiliki kepala besar terbuat dari macam dan juga hiasan dari bulu merak. Biasanya peran ini dibawakan oleh pria lantaran bobot dari singo Barong mencapai 60 kg. 

2. Kelana Sewandana 

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, Kelana Sewandana juga masuk dalam peran pertunjukan seni reog Ponorogo. Perannya sebagai pangeran membuat tokoh ini dimainkan oleh pria. 

3. Dewi Songgolangit 

Sama halnya dengan Kelana Sewandana, Dewi Songgolangit diperankan oleh perempuan. Tokoh ini memperagakan gadis yang ayu nan penuh wibawa sehingga membuat kelana Sewandana jatuh cinta.

3. Warok

Warok merupakan peran yang dibawakan pria dan telah dipoles sedemikian rupa yang menggambarkan prajurit sakti.

4. Bujang Ganong

Sama halnya dengan warok, peran ini juga dibawakan oleh pria. Namun, sering berjalannya waktu, ada juga bujang Ganong perempuan. Tokoh ini memiliki karakter aktif dan cerdik.

5. Jathil

Jathil merupakan pasukan berkuda yang dibawakan oleh pria atau wanita. Saat ini jathil lebih banyak dibawakan oleh perempuan. 

Sejarah Reog Ponorogo diakui UNESCO harus diimbangi dengan sifat cepat tanggap dan kemauan untuk belajar lebih mendalam lagi. Kebudayaan ini memiliki peran sebagai warisan luhur yang diharapakan tak lekang waktu.

Posting Komentar